Menetapkan Harga dan Syarat Pembayaran

Conchindonesia.com - Semua produk - apapun itu - ada harga pasarnya. Bisa dijual lebih tinggi? Tentu saja bisa dan itu adalah bonus buat kita. Apakah bisa dijual lebih murah? Lebih bisa lagi! Namun itu dapat membahayakan usaha kita. Tata kelola usaha yang baik seharusnya menguntungkan dan bukan membangkrutkan kita. Begitu juga di bisnis UPVC ini. 


Menetapkan Harga Jual Kusen UPVC


Penetapan harga jual kusen UPVC Conch
Penetapan harga jual produk jadi UPVC baik itu jendela, pintu, partisi ruangan, dsb...bisa disesuaikan dengan kondisi lapangan di kota kita masing-masing. Sesuai pengalaman dan jam terbang kita.


Harga jadi produk kusen UPVC untuk pintu dan jendela antar tiap aplikator atau fabrikator bisa sama, bisa juga berbeda-beda. Kebanyakan sih berbeda apalagi beda kota dan terlebih lagi beda pulau. Tiap perusahaan punya budaya, tata kelola dan cara berbisnis yang berbeda. Faktor penyebabnya sangat beragam dan pernah kami ulas sekilas di artikel ini. Silakan dipelajari kembali jika ingin mengetahuinya.


Lalu seperti apa dan bagaimana kita harus menetapkan harga jual UPVC di kota kita? Mungkin itulah pertanyaan yang terlintas di pikiran anda ketika pertama kali terjun ke bisnis UPVC. Tidak ada patokan! Anda bisa melihat harga untuk produk kusen aluminium dan kusen kayu di kota anda lalu anda naikkan sekian persen berdasarkan harga batangan profil UPVC itu sendiri. Bandingkan antara harga batangan kusen aluminium dengan kusen UPVC. Nanti akan ketemu harga pokok pembeliannya. Lalu bandingkan harga jual kusen aluminium di mana mereka mendapatkan margin berapa persen, anda terapkan juga dengan UPVC tetapi dua kali lipat marginnya. Ini agak sedikit repot tetapi nanti akan ketemu harga jual di kota anda. Ingat: harga jual di kota anda, bukan di kota lain! Jangan bandingkan dengan kota lain.


Jika cara di atas terlihat rumit dan teknis, cara mudahnya adalah mencari tahu harga jual kusen UPVC di kota-kota besar terdekat. Kalau di wilayah Pulau Sumatra maka bisa berpatokan pada harga jual di kota Medan. Jika di wilayah Jawa dan Kalimantan bisa berpatokan pada harga jual di Jakarta. Jika untuk Indonesia wilayah timur maka bisa berpatokan pada harga jual kota Surabaya. Ingat: ini harga patokan ya! Bukan berarti kita harus mengikuti harga tersebut. Sebab jika kota kita misalnya di luar pulau seperti Kalimantan, Sulawesi atau Papua, tentu harus diperhitungkan juga biaya ekspedisi batangan profil sampai ke alamat kita. Semua itu masuk sebagai komponen biaya. Anda yang akan tahu persis sesuai dengan pengalaman anda masing-masing. Luar kota pasti akan lebih mahal apapun itu produk dan jasanya.


Cara ketiga yang paling mudah adalah mengikuti harga jual dari aplikator UPVC terkemuka di kota anda yang sudah hadir lebih dulu. Kalau tidak ada berarti anda menjadi yang pertama dan ini malah bagus. Sebuah keberuntungan dan jangan sampai anda kalah di kemudian hari. Kalau sudah ada kompetitor, tinggal hubungi nomor telepon atau kontak wa mereka menanyakan untuk ukuran sekian sekian, produk ini itu, warna ini itu, kaca tebal segini segitu: kena berapa. Pura-pura ingin memesan atau order. Anda tinggal ikuti, naikkan sedikit atau turunkan sedikit sesuai keinginan anda. Ingat baik-baik: menetapkan harga murah belum tentu menjamin usaha anda bakal maju ya. Karena UPVC masih menyangkut servis.


Sekali lagi, semua saran di atas hanya sebagai informasi saja. Anda coba terapkan sendiri sesuai jam terbang anda nanti. Hanya waktu dan pengalaman yang akan membuat kita semua menjadi pintar di kota kita masing-masing. Harga jual akhir produk UPVC masih sangat tergantung kepada mesin dan teknologi yang dipergunakan. Mereka yang menggunakan mesin yang lebih besar kapasitasnya tentu akan berani memberikan harga yang lebih tinggi. Bisa lebih tinggi atau lebih rendah juga tergantung kondisi pasar, kompetisi dan biaya operasional.


Jangan Pernah Takut Menetapkan Harga Mahal


Ya, jangan pernah takut menetapkan harga jual yang menurut orang kemahalan sementara kita memberikan yang terbaik. Karena kita jual sesuai kondisi perusahaan kita. Memang secara teori menjual apapun dengan harga lebih murah pasti akan lebih ramai. Teorinya seperti itu dan berlaku misalnya buat jualan buah musiman seperti durian, mangga atau pisang yang memang sama isinya. Namun jika menjual sesuatu yang menyangkut jasa dan pelayanan apalagi yang ada garansinya maka sudah tidak bisa lagi hanya dinilai dari nominal saja. Jasa adalah sesuatu yang tak terlihat tetapi bermanfaat (intangible product). Sama seperti "rasa" juga tidak terlihat namun bermanfaat. Ada banyak penjual bakmi di kota kita kenapa ada yang jualnya seporsi lebih mahal malah tambah ramai? Karena rasa! Jadi jangan pernah kuatir atau takut tidak laku!


Memang sebagai pengusaha, kita tidak boleh juga menjual seenak perut kita apalagi mahal-mahal. Mahal juga bukan indikator kualitas jika produknya tidak jelas. Kemahalan tanpa dasar yang benar maka bersiap-siaplah tidak ada yang membelinya atau orang datang menghampiri tetapi tidak jadi membeli. Namun selama ada dasarnya maka pasti konsumen akan memilih kita karena kita memberikan yang terbaik. Intinya sesuaikan dengan lingkungan bisnis di kota kita, kondisi perekonomian kota kita dan kompetisi baik dari produk sejenis, substitusi atau komplementer.


Menetapkan Syarat Pembayaran


Ini salah satu poin paling krusial di bisnis apapun termasuk UPVC. Selain cara memasarkan produk, masalah pembayaran adalah nomor dua paling krusial. Jangan sampai anda bekerja keras, orang tidak membayar anda dan kabur! Anda pasti bangkrut! Membawa orang yang tidak membayar sampai ke kantor polisi atau memasukkan mereka ke penjara pun tidak ada gunanya. Kita ini berbisnis, bukan mau menangkap maling atau mencelakakan orang. Jadi sangatlah penting memastikan bekerja sama dengan orang-orang yang memang bisa diajak bekerja sama. Lupakan mereka yang memang tidak bisa diajak berbisnis.

 

Jabat tangan dan pembayaran bisnis lancar
Pastikan hanya bekerja sama dengan orang-orang yang memang pantas diajak bekerja sama. image: dreamstime.com

Di luar sana, tidak semua orang adalah orang baik. Jangan melihat dan menilai orang dari tampang, wajah, penampilan atau tutur kata. Kawanan penipu, pengemplang, pembohong, manipulator, kriminal, dsb...ada banyak sekali. Ada orang yang sebenarnya baik tetapi karena kondisi dan keadaan membuat mereka akhirnya terpaksa menjadi bajingan. Orang baik saja bisa jadi bajingan apalagi mereka yang dari awal sudah bajingan? Dari kecil sudah bajingan hingga tua pun meninggal sebagai bajingan juga. Inilah golongan orang-orang yang harus kita hindari dalam berbisnis!


Ketika sebuah order pemesanan kusen UPVC sudah datang kepada anda, sudah anda hitung dan menetapkan harga lalu disetujui oleh mereka, pastikan ada syarat (term) pembayaran yang juga harus mereka setujui. Jangan pernah seperti yang dilakukan oleh teman kami di bisnis kusen aluminium,

"Kerja, pasang dulu sampai selesai, baru ditagih."


Bangkrut bosku! 


Lalu seperti apakah syarat, kriteria atau prosedur pembayarannya? Anda atur sendiri sesuai kondisi lapangan di kota anda atau pengalaman anda. Tetapi di kami, kami menetapkan pola pembayaran kurang lebih seperti di bawah ini. Anda boleh ikut atau sesuaikan dengan kondisi lapangan atau pengalaman anda.

  • DP 50%.
  • 30% ketika barang sudah sampai di lokasi.
  • 20% ketika semua pintu, jendela, partisi sudah selesai dipasang.


Namun harus anda ingat: kami selalu menjamin layanan purna jual (after sales service) yang baik. Ada yang rusak atau error, kita datang perbaiki dan ganti. Makanya untuk yang jaraknya jauh seperti luar kota apalagi luar pulau kita selalu memberikan yang terbaik. Kita tidak mau menghabiskan waktu dan biaya untuk servis ini dan itu yang memang bisa dicegah di awal. Kalau jual murah, curi bahan ini dan itu, pakai produk imitasi, dsb...bisa anda pikirkan sendiri betapa runyamnya bisnis UPVC. Sudah harga murah, untung tidak seberapa namun harus bolak balik urus ini dan itu yang tidak selesai-selesai. Ibarat orang yang bisa pakai kusen aluminium atau kusen UPVC tetapi masih ngotot demi hemat tidak seberapa untuk memakai kayu. Urusannya yang rayap dan lapuk yang tidak pernah kelar setiap musim.


Tidak DP Tidak Kerja!

Ya benar, yang tidak berani atau tidak mau membayar DP biasanya tidak kami kerjakan. Urusan orang lain mau ambil dan kerja ya silakan! Pokoknya jangan pusingin dengan orang lain. Kita bisnis sesuai dengan kondisi perusahaan dan kebijakan kita. Selalu ingat: apa yang tidak bisa kita telan jangan pernah ditelan daripada muntah dan sakit-sakitan. 


Percayalah, mereka yang serius bekerja sama dengan kita pasti mau membayar DP terlebih dulu. Kalau mereka beralasan ini dan itu, itu tipe orang yang banyak omong atau pelit! Kita yang impor profil UPVC dari China saja wajib DP, masa kerja tidak butuh DP? Bahkan kalau harga naik secara global malah di sana suruh kita ikutan naik padahal sudah DP. Nah, loh? 


Berteman dengan orang-orang yang banyak omong dan pelit sudah cilaka 12 apalagi sampai berbisnis? Sekadar berteman masih okelah, say hello saja, paling kita jawab ya ya saja dalam hati mendengar bualannya. Pasangan hidupnya saja menderita kawin dengan si pelit apalagi kita? Jangan sampai berbisnis bareng, no way! Bagi yang belum tahu apa itu arti "DP", DP itu down payment alias membayar sebagian biaya di awal sebelum pekerjaan dilakukan atau dilaksanakan. 


Bagi langganan lama terkadang DP tidak mesti 50% melainkan bisa juga 25% atau 30% tergantung kondisi. Namun ini hanya berlaku untuk langganan yang sudah memiliki track record yang baik dalam bekerja sama dan sudah saling mengenal. Jika DP 30% maka nanti 50% adalah ketika produk sudah tiba di lokasi. Sisanya 20% tetap selesai pemasangan. Kalau mau pakai retensi seminggu atau maksimal sebulan ya boleh-boleh saja sesuai nilai kontrak pekerjaan dan kejelasan perusahaan mereka. Kalau yang baru kenal DP wajib 50% kecuali ada diskusi atau pembicaraan lain antara pimpinan dengan pimpinan atau antara bos dengan bos. Dalam berbisnis juga tidak boleh terlalu kaku. 


Anda tidak mesti mengikuti apa yang kami lakukan di atas. Kami hanya berbagi pengalaman. Petik yang kira-kira bermanfaat dan terapkan untuk usaha bisnis UPVC Anda! Ingat: jangan menelan apa yang tidak bisa kita telan! Orang lain mau telan, mau muntah atau mau mati, itu urusan mereka!


Oya, mungkin ada yang bertanya, "Bagaimana umpama ketika barang sudah kita kirimkan ke lokasi tetapi tidak dibayar lagi?"


Jangan dipasang atau dikerjakan dulu. Jika tidak dibayarkan maka barang kita angkut pulang. Urusan pun selesai! Begitu juga jika setelah selesai pemasangan dan waktu yang ditolerin juga tidak dibayar maka bisa kita bongkar sesuai sisanya. Tetapi harus perhatikan kondisi lapangan dan jangan sampai salah ambil tindakan ya. Apalagi bangunan yang bukan langsung ditangani sama pemilik (owner). Takutnya pemilik bangunan sudah selesai membayar tetapi si sub-kontraktor atau kontraktor tersebut yang tidak membayar kita. Bongkar bisa urusan panjang dan kita salah di sini. Kalau mau bongkar sisanya maka lakukan sebelum pemberi order serah terima ke pemilik. Sebab pemilik tidak mengetahui kita dan dia kenalnya sama si kontraktor atau pemborong tersebut.


Jadi runyam kan? Berhati-hatilah dan pintar-pintarlah Kawan! Bisnis yang tidak menghasilkan pembayaran mau order sampai trilunan rupiah pun tidak ada gunanya. Kami sudah memberitahu anda beberapa hal atau kejadian yang kami temui di lapangan. Ambil sisi positifnya saja!