Conchindonesia.com - Sebelum dilanjutkan dengan tips trik pemasaran, kami ingin anda terlebih dahulu belajar untuk menjadi seorang pelaku bisnis UPVC yang profesional. Anda bisa menyebutnya sebagai "aplikator", "fabrikator" atau "kontraktor" UPVC. Profesionalisme adalah dasar untuk sukses dan berkembang di berbagai bidang kehidupan!
Oke, kami anggap sekarang anda sudah memiliki mesin, dukungan bahan profil, aksesoris dan beberapa perlengkapan serta peralatan kerja termasuk ada supplier kaca yang siap mendukung usaha anda. Berarti anda sudah siap untuk memulai semuanya sama seperti yang lainnya. Selalu diingat, semua perusahaan atau orang yang anda ketahui, yang ada kenal, yang sukses berbisnis UPVC, pada awalnya juga sama seperti anda sekarang ini. Semua berangkat dari nol bahkan dalam kondisi gamang meraba-raba harus apa nanti, bagaimana nanti, berapa besar pangsa pasarnya, dsb! Tidak ada orang yang begitu soft opening langsung ramai tokonya, dapat orderan membangun hotel atau perumahan ribuan unit lalu menjadi raksasa dalam setahun. Tidak! Semua butuh waktu dan kerja keras! Ekspektasi berlebihan justru akan menghancurkan anda. Prinsipnya: jika orang lain bisa maju dan besar seperti sekarang maka seharusnya anda pun bisa, bukan? Kalau tidak maju, berarti ada sesuatu yang salah dengan anda! Bukan mereka!
Jadilah Aplikator UPVC Profesional!
Menjadi profesional di sebuah bidang - apapun itu - adalah kunci untuk mencapai kesuksesan. Sebuah istilah yang sulit dijabarkan dengan kata-kata tetapi kita pasti paham maksudnya. Bekerjalah sesuai aturan main dan all out dalam bidang tersebut. Jadi kalau di bisnis UPVC artinya kita harus benar-benar fokus dan paham dunia UPVC itu sendiri. Tahu cara membuat produk turunan dari bahan UPVC, melayani konsumen dengan baik tentang produk UPVC, mengedukasi pasar, dst. Teorinya terdengar mudah tetapi prakteknya belum tentu mudah. Kalau teknis operasional mesin itu gampang karena mesin sudah ada caranya dan biasanya dilatih sampai mahir.
Menjadi seorang yang profesional di bidangnya, tidak tergantung kepada jumlah modal baik itu dalam bentuk uang tunai, modal kerja, tampang fisik, latar belakang pendidikan atau latar belakang sosial ekonomi keluarga. Lebih kepada kualitas dan mentalitas orang itu sendiri. Beberapa pakar psikologi menyebutnya sebagai "karakter bisnis". Ada orang yang sangat bagus dalam bersosialisasi di masyarakat tetapi gagal dalam membangun atau mengembangkan sebuah bisnis. Ramah dan murah senyum tidaklah cukup. Mereka punya banyak teman tetapi tetap saja gagal dalam bisnis - apapun itu. Jadi apa yang salah?
Ibaratnya begini: ada orang jabatannya perwira tinggi polisi atau tentara. Sebuah puncak karir yang sangat keren dan sukses di bidangnya. Bawahan atau prajuritnya ratusan ribu orang bahkan ada yang mencapai posisi panglima atau pimpinan institusi. Tetapi ketika sudah pensiun lalu terjun menjadi pemimpin rakyat sipil lewat proses politik entah itu sebagai walikota, bupati, gubernur bahkan presiden, belum tentu akan sesukses karir dan pencapaian mereka ketika di kesatuan. Karena ada perbedaan antara memimpin rakyat sipil dengan memimpin pasukan yang hanya berdasarkan garis komando. Atas ngomong apa, bawahan wajib dan harus nurut apa. Tidak demikian di pemerintahan sipil! Karena situasinya sudah berbeda.
Contoh lain misalnya: ustadz, pendeta, pastor atau biksu. Kalau disuruh ceramah dan ngomong paling pintar. Bahkan nasihat-nasihat bisnis pun bisa lancar keluar dari mulut mereka. Namun kalau diajak berbisnis atau terjun bekerjasama di bidang lainnya, apa yang mereka omongkan bisa berbeda dengan apa yang mereka lakukan. Sebagian besar lagi bangkrut atau berakhir tragis dan kacau. Celakanya, ada yang berakhir lebih kacau dari ketika kita bekerjasama dengan orang-orang biasa. Inilah yang kami maksudkan untuk menjadi profesional! Enak dilihat tetapi belum tentu enak untuk dimakan. Anda pasti paham maksudnya.
Berbisnis Dengan Penuh Tanggung Jawab
Cara anda melakoni praktek bisnis itu adalah hak dan urusan anda. Kami tidak sedang mengurui anda. Di sini kami hanya membantu anda dengan beberapa pendapat atau pengalaman yang riil kami temui ketika terjun di industri UPVC. Barangkali bermanfaat untuk menjadi bekal bagi anda yang baru pertama kali terjun. Jika dirasakan baik dan bermanfaat, silakan diterapkan. Jika dirasa kurang bagus ya lupakan semuanya! Gitu aja kok repot.
Untuk sukses dan berhasil sebagai aplikator, fabrikator atau kontraktor UPVC, anda harus berbisnis dan bekerja secara bertanggung jawab. Kami sudah pernah menjelaskan bahwa kusen UPVC itu tidak sama seperti kusen aluminium. Tidak perlu terlalu kuatir soal kompetitor dari luar kota, luar pulau atau kota yang jauh. Fokus saja di kota anda!
Produk jendela, pintu dan lain-lain yang berbahan UPVC untuk merek yang sama jika didatangkan dari luar kota apalagi luar pulau harganya jatuh lebih mahal. Butuh ongkos ekspedisi, akomodasi tukang, asuransi, dsb. Belum lagi risiko-risiko di perjalanan dan ribetnya proses bolak-balik urusnya jika ada kendala. Anda pasti tahu moda transportasi di negara kepulauan besar seperti Indonesia ini sangalah sulit. Tidak seperti negara daratan misalnya katakanlah kota-kota di Pulau Jawa, Pulau Sumatera, dsb.
Makanya hampir jarang ada aplikator UPVC yang mau melayani pesanan luar kota atau luar pulau jika tidak terpaksa seperti di kota tersebut belum ada aplikatornya. Mau cuan malah bisa jadi bocuan. Kami sudah berpengalaman dan kami bagikan ini untuk kita belajar bersama-sama. Nanti kalau tidak percaya bisa anda coba sendiri. Beda dengan kusen aluminium di mana batangan kusen-kusen itu bisa dikirimkan langsung ke lokasi tanpa perlu kuatir lecet, patah, copot, retak, dsb. Luar pulau pun sangat oke. Tukang tinggal nyusul berangkat bersama mesin potong. Kaca pun bisa beli di kota tujuan. Tidak demikian dengan kusen UPVC!
Masing-masing pengusaha UPVC pada akhirnya akan menjadi raja di daerahnya masing-masing. Catat ini baik-baik sebelum terlambat! Karena itu anda harus bergerak cepat dan jangan sampai orang lain yang lebih cekatan dari anda di kota anda! Fokus di persaingan dalam kota saja, bukan yang di luar kota!
Long Term Business
Berbisnislah dalam jangka panjang. Jangan pernah berpikir untuk mencuri bahan-bahan ini dan itu. Anda sendiri nanti akan paham apa maksudnya mencuri ini dan itu. Memang lebih menguntungkan dan mungkin lebih cepat balik modal. Konsumen akhir (owner bangunan) tidak bakalan tahu saat itu juga. Tetapi lama-lama mereka akan menjadi pintar, tahu dan menyesal telah menggunakan jasa-jasa aplikator UPVC tidak berkompeten dan tidak bertanggungjawab seperti ini. Ketika mereka sudah sadar secara otomatis mereka akan berpindah ke yang lain. Jika ini sudah terjadi maka jangan harap kita akan mendapatkan kepercayaan mereka lagi. Semakin berkurang klien atau pelanggan kita.
Berbisnis harus long term. Mantapkan jiwa anda dengan prinsip ini. Harus dimulai ketika anda membuka toko atau pintu kantor untuk pertama kalinya. Satu konsumen dilayani dengan sebaik-baiknya agar mereka menjadi pelanggan setia dan ikut mempromosikan bisnis UPVC kita.
"E..di sana loh kalau mau pasang UPVC. Kerjanya bagus, berkualitas dan layanan mereka mantap."
Jangan pernah takut soal harga. Seperti kami katakan di sini, orang-orang kadang tidak terlalu memikirkan harga asal kita sudah maksimal memberikan yang terbaik. Percaya deh! Yang butuh harga murah itu bukan end user! Harga barang di pasar sejalan dengan kualitas. Mana adalah barang murah, garansi lama, bagus dan berkualitas? Biasanya yang ngotot minta harga murah adalah perusahaan atau mereka-mereka yang bergerak di jasa renovasi atau semacam kontraktor bangunan (pihak ketiga). Mereka menekan kita agar harga murah supaya mereka dapat bagian lebih besar. Tetapi harga akhir ke pemilik bangunan (owner) juga harga awal bahkan ada yang menaikkan sekian persen lagi.
Contoh sederhananya adalah kami sendiri. Banyak orang yang kaget ketika melihat penawaran harga dari: CONCH INDONESIA. Mengapa importir bisa harga jendela dan pintu UPVCnya lebih mahal dari yang lain? Banyak yang tidak habis pikir. Tetapi kita cuek saja! Mau ya ambil, tidak mau yang lupakan saja. Prinsip kami,
"kalau bisa ditelan kita telan, jangan yang tidak bisa ditelan kita paksa telan yang ada malah muntah dan sakit."
Orang boleh bilang harga dari CONCH INDONESIA mahal. Buktinya kerjaan kami tidak pernah habis sampai harus antri. Bahkan bisa berbulan-bulan karena over load belum lagi ketika bahan sedang kosong harus didatangkan dari China. Langganan lama tetap kembali order. Kalau ada yang berpindah ke lain hati, ya tidak masalah. Intinya seperti di atas: jangan ditelan jika memang tidak bisa dimakan! Mengapa? Karena kita profesional! Harga sebanding dengan pelayanan dan kualitas. Jika tidak demikian, sebagai aplikator atau fabrikator kita yang cari penyakit sendiri. Bisakah kita jual lebih murah? Bisa saja! Tetapi jika jual murah tidak menutupi ongkos atau biaya operasional, buat apa? Biar dibilang hebat? Biar dikenali orang? Biar viral? Itu cari malapetaka! Kita sedang berbisnis dan bisnis atau aturan mainnya.
Kalau anda tidak percaya apa yang baru saja kami omongkan di atas, coba anda lakoni. Pakailah produk imitasi, abal-abal, profil murahan, besi murahan, colong sana colong sini, dsb. Anda lihat dalam 2 tahun apakah bisnis anda akan berkembang atau malah tanda-tanda akan hancur. Lihat nanti konsumen komplain anda dan betapa beratnya kerja begini. Untung tidak seberapa tetapi urusan tetek bengek yang tidak pernah habis. Belum lagi jika soal pembayaran yang ribet dan rumit.
Kesimpulannya: be profesional! Layani pelanggan dengan bahan berkualitas sesuai apa yang mereka butuhkan. Tawarkan CONCH karena jaminan garansi 10 tahun sudah bukti kualitas! Mau bagus, mau garansi, tidak bisa murah! Mau yang murah ada tetapi tidak ada garansi! Suruh mereka pilih sendiri! Jangan pernah berpikir untuk mencuri bahan agar lebih cepat balik modal atau untung besar. Sekali pelanggan tahu, selamanya mereka tidak akan pernah kembali lagi. Dan satu lagi, urusan komplain yang bolak balik bisa membuat anda pusing tujuh keliling. Dapat harga yang tinggi misalnya satu meter Rp 1 juta rupiah namun jika dibayar dalam waktu satu tahun, jamin bisnis anda bakalan bangkrut!